True Love (Chapter 2)

Image

 

 


Title                      : True Love

Author                  : LockSmith

Main Cast            : Kim Taeyeon, Tiffany Hwang, Jessica Jung

Support                : Member SNSD

Genre                   : Gender bender, drama, romance 

 

TAEYEON POV

 

“Tiffany aku mohon jangan pergi!”

Tiffany berhenti melangkah dan membalikkan badannya kearahku.

“Anniyo, aku tidak akan pergi. Aku hanya menunggumu didunia”

“Tapi bagaimana jika aku tidak bisa kembali ke dunia?”

Tiffany tidak menjawab, dia hanya melambaikan tangannya dan tersenyum kearahku. Dalam sekejap diapun hilang.

Aku duduk disebuah batu dipinggir sungai. Air sungai ini sangat jernih sampai-sampai aku bisa melihat wajahku sendiri di air ini. Kualihkan pandanganku kearah air terjun yang jaraknya tidak terlalu jauh dari posisiku saat ini. Dibelakang air terjun itu nampak cahaya berwarna-warni. Karena penasaran aku berjalan kearah air terjun itu. Dibelakang air terjun itu ada sebuah pintu yang dikelilingi banyak cahaya dan aku yakin bahwa cahaya yang kulihat dibatuan tadi adalah cahaya yang berada di pintu ini. Segera kumasuki pintu itu.

“Oh God nuguseyo?”

Aku melihat seorang wanita yang seumuran eommaku.

“Kim Taeyeon imnida”

“Kim Taeyeon?”

Dia berjalan menuju sebuah meja, menggunakan kaca matanya dan membaca beberapa kertas itu.

“Sepertinya Neville belum memasukan namamu”

“Maaf, tapi untuk apa namaku berada didaftar itu dan siapa Neville?”

“Jika namamu berada disini, kau boleh menikmati tempat ini untuk sementara sampai Neville menyuruhmu kembali kedunia”

“Dan..”

“Dan Neville itu adalah penjaga pintu surga”

Aku menganguk mengerti.

“Siapa namamu?

“Molly Weasley”

“Jadi, apakah aku harus pergi dari tempat ini?”

“Tidak perlu, karena kau bisa menemukan tempat ini kau boleh menikmatinya sesukamu”

Aku mengangguk dan berjalan menuju sebuah pintu lagi.

“Neville bodoh sudah beberapa kali kuberitahu padanya”

Kudengar Molly ahjumma menggerutu dan menyebutkan nama Neville.

Kubuka perlahan pintu itu, dan aku melihat banyak anak-anak kecil dan dewasa sedang bermain disana.

“Hei! Lihat kita memiliki teman baru”

Aku tersenyum saat melihat seorang anak kecil yang menunjuk kearahku, dia menghampiriku dan menggandeng tanganku.

“Ayo! Bermainlah bersama kami”

“Arraseo”

——————————————————————————————————————–

NORMAL POV

 

 

“Suster ayo bawa pasien ke ruang ICU”

“Baik dok”

Dokter dan suster itu segera mendorong bed rest  Taeyeon menuju ruang ICU untuk diperiksa lebih lanjut.

“Bisakah kau ceritakan bagaimana kejadiannya?”

Sooyoung berjalan mendekat menuju Jessica. Sedangkan Jessica duduk dilantai dan membenamkan wajahnya diantara kedua lutunya.

“Soo!”

Sunny memkul pelan lengan Sooyoung.

Saat ini mereka berada di depan ruang ICU untuk menunggu dokter keluar membawa kabar baik.

“Tiffany Hwang”

Suster keluar dari ruang ICU dan memanggil Tiffany.

“Nae?”

“Dokter memanggil anda untuk masuk”

Seketika itu Jessica mengangkat wajahnya dan memicingkan matanya.

“Mengapa harus dia?!”

Jessica segera berdiri dan membentak suster itu.

“Sica tenang”

Yuri merangkul pundak Jessica.

“Ya! Bagaimana aku bisa tenang jika kekasihku sedang sekarat ?!!”

Jessica menyangkal kedua tangan Yuri dari pundaknya dan menerobos masuk kedalam ruang ICU.

“Suster biarkan dia saja yang masuk”

Tiffany duduk mengalah.

“Tidak. Anda juga harus tetap masuk”

 

TAEYEON POV

 

“Hey Tom acara apa yang kau tonton?”

Aku duduk disebelah temanku yang bernama Tom Marvolo Riddle.

“Ini bukan acara TV bodoh. Dari sini kau bisa melihat orang-orang yang ada disekitarmu. Lihat! Disitu ada tubuhku yang terbaring lemas dan Mom,Dad ku juga disana”

“Yeah kau benar”

“Apakah kau mau melihat keadaanmu?”

“Tentu saja mengapa tidak?”

Tom mengambil remote tv  dan memencet entah tombol apa itu.

Kulihat diriku juga terbaring lemas disana, semua badanku putih pucat, dan ada Jessica dan Tiffany disana.

“Sica”

Kulihat dokter mengeluarkan sebuah alat, dan sepertinya itu alat untuk mengembalikan detak jantung.

“Sepertinya ini terakhir kali kita bertemu”

“Tapi Tom tidak secepat itu”

“Kau sudah berada dialam ini berminggu-minggu Kim”

“Tidak! Aku masih ingin berada disini”

“Kekasihmu sudah menunggu”

“Andwae!”

“One”

Aku menggelengkan kepalaku, aku tidak mau berpisah secepat itu dengan dunia ini.

“Two”

Tom tolong lakukan sesuatu.

“Three”

Aku memejamkan mataku.

“Taeng!”

Dan aku memmbuka mataku. Tom benar aku sudah pergi dari surga, dan kulihat dua orang malaikat yang berada disampingku.

“Sica”

Aku berusaha untuk tersenyum dan menggerakan jari-jariku tapi itu terlalu kaku, mungkin karena aku tertidur terlalu lama.

“Ternyata kau mampu mengalahkan rekor tidurku Taeng”

————————————————————————————————————

TAENGSIC POV

 

Sudah seminggu Taeyeon dirawat dirumah sakit, Taeyeon selalu mengajak untuk pulang tapi Jessica tidak segan-segan untuk mengeluarkan ice glare  nya.

“Sica kajja kita pulang aku merindukan suasana rumah”

“Rumah? Bukankah appa mu menyuruhmu untuk tidak tinggal dirumah?”

“Maksudku apartment. Kajja Sica kita pulang”

“Shirreo”

“Jebal princess”

“Kalau kau memaksaku sekali lagi jangan harap dapat ciuman dariku lagi”

“Sica ancamanmu selalu membuatku takut”

“Aku bangga pada diriku”

“Kau bangga jika kekasihmu selalu diancam oleh kekasihnya sendiri?”

“Itu untuk kebaikan dirimu”

Taeyeon mendengus kesal.

“Princess mengapa mereka tidak datang?”

“Mereka harus merawat Seohyun”

“Mwo? Ada apa dengan Seohyun?”

“Dia hanya demam kau tidak perlu khawatir. Yuri bilang demamnya cepat turun”

“Syukurlah aku lega mendengarnya”

Jessica mengambil semangkok bubur yang tadi dikirim oleh suster.

“Sudah pukul 11 siang Taeng”

“Haruskah aku meminum butiran-butiran benda padat itu?”

“Tidak. Sekarang kau harus makan terlebih dahulu”

Jessica menyuapi Taeyeon sesendok demi sesendok. Jika disuruh makan Taeyeon tidak akan menolak tetapi jika disuruh untuk meminum obat, Taeyeon selalu menolak.

“Baiklah saatnya bertemu dengan musuhmu”

“Shirreo!”

“Baiklah jika kau tidak mau, aku yang akan memakannya”

“Princess jebal jangan”

“Maka dari itu minumlah”

“Nanti saja”

“Baiklah aku akan meminumnya”

Tiba-tiba lampu mati, dan semua pasien berteriak karena listrik mati. Semua gelap walaupun ini masih siang. Tidak berapa lama, listrik menyala. Tetapi Taeyeon tidak melihat sesosok Jessica disampingnya.

“Princess? Kau dimana?”

“Princess! Sica! Dimana kau??!!”

 

 

TO BE CONTINUED…

Mian ceritanya lebih pendek ya??? Lagi hiatus nih.. 😀 sekolah dulu saya. Habis ini saya izin hiatus lagi ya… Maaf ada salah penulisan kata, maaf jika ada salah satu ff yang sama dengan saya tapi saya tidak nyontek lho…. 

 

 

 

 

 

26 Comments

Filed under Uncategorized

Nama Korea

18
FEB

Sudah banyak sekali yang menanyakan kepada saya tentang nama mereka dalam bahasa Korea. Intinya mereka ingin memiliki nama Korea.Tentu saya merasa semakin bodoh untuk menjawab pertanyaan ini, sebab kalau saya jawab, seandainya tidak cocok juga merasa bersalah, namun bila tidak saya jawab, tentu juga bersalah. Maka sebagai jawabannya sering kali saya memberikan alternatif untuk membuat nama Korea dengan cara sebagai berikut :

I. Dengan menggunakan situs online yang dinamakan Korean name generator, yang antara lain adalah

sebagai berikut :

1. rumandmonkey.com
Di situs ini kita tinggal memasukkan nama kita, terus di Klik. Namun tentu tidak semuanya seperti yang kita inginkan sebab harap dimaklumi ini kerjanya mesin.

2. behindthename.com

II. Menggunakan Formula = Nama Keluarga + Nama tengah + nama akhir

– Nama keluarga/ Surname : Di sini menggunakan angka akhir tahu kelahiran dengan kategori :
– 0: Park- 1: Kim- 2: Shin – 3: Choi- 4: Song- 5: Kang
– 6: Han- 7: Lee- 8: Sung- 9: Jung

2. Nama tengah menggunakan bulan lahir :
– 1: Yong- 2: Ji- 3: Je- 4: Hye- 5: Dong- 6: Sang
– 7: Ha- 8: Hyo- 9: Soo- 10: Eun- 11: Hyun- 12: Rae

3.Nama akhir menggunakan tanggal lahir :
– 1: Hwa- 2: Woo- 3: Joon- 4: Hee- 5: Kyo- 6: Kyung
– 7: Wook- 8: Jin- 9: Jae- 10: Hoon- 11: Ra- 12: Bin
– 13: Sun- 14: Ri- 15: Soo- 16: Rim- 17: Ah- 18: Ae
– 19: Neul- 20: Mun- 21: In- 22: Mi- 23: Ki- 24: Sang
– 25: Byung- 26: Seok- 27: Gun- 28: Yoo- 29: Sup- 30: Won- 31: Sub

contoh :
Bila anda lahir di tahun 1990 bulan 5 tanggal 5 maka akan ditemukan = Park Dong Kyo ( 박동교 )
lahir : 1977 – 05 – 18 Nama Koreanya : Lee Dong Ae ( 이동애 )

III. Menggunakan list Nama-nama Korea.
Bila ingin membuat nama Korea kita bisa mencari daftar nama-nama Korea dan memilihnya yang cocok dengan hati kita. salah satu situsnya adalah : babynology.com 

Juga kita bisa membandingkan nama-nama dari orang-orang terkenal di korea baik nama aslinya atau nama bekennya misalnya :

최지우 ( choi ji woo ) nama aslinya 최미향 ( choi Mi Hyang )
송승헌 ( Song seung Hon ) nama aslinya 송승복 ( Song seung bok )
김규리 ( Kim Gyuri ) nama aslinya 김문선 ( Kim Mun seon )
인순이 ( In Soon ee ) nama aslinya 김인순 ( Kim In soon )
강타 ( Kang ta ) nama aslinya 안칠현 ( Anh Chil Hyun )
별 ( Byeol ) nama aslinya 김고은 ( Kim Go eun )
보아 ( Boa ) nama aslinya 권보아 (Kweon Bo A )
비 ( Bi Rain ) nama aslinya 정지훈 ( Cheong ji hoon )
원빈 ( Wonbin ) nama aslinya 김도진 ( Kim Do Jin )
현빈 ( HyunBin ) nama aslinya 김태평 ( Kim Tae Pyeong )
Sekarang kita bisa membuat nama Korea dengan cara-cara di atas. Walaupun nama itu tidak sesederhana ini namun setidaknya ini bagi yang ingin memiliki nama Korea ini bisa jadi bahan referensi. Semoga bermanfaat.

Leave a comment

Filed under Uncategorized

True Love

True Love.

Leave a comment

Filed under Uncategorized

True Love

Image

Title                      : True Love

Author                  : LockSmith

Main Cast            : Kim Taeyeon, Tiffany Hwang, Jessica Jung

Support                : Member SNSD

Genre                   : Gender bender, drama, romance 

Yuri POV

Pagi yang cerah dimana jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Saat ini yang harus aku lakukakan adalah membangunkan seseorang yang berarti dalam hidupku.

“Semoga kau belum bangun”

Aku memasuki sebuah kamar yang masih sangat sunyi.

“Pasti dia belum bangun, hari ini adalah hari yang beruntung bagiku”

Aku membuka pintu kamar itu lalu aku mencari dimana tombol lampu, setelah aku menemukannya langsung kunyalakan tombol itu, Kulihat seorang gadis masih tertidur pulas diranjangnya. Bahkan saat dia tertidur kecantikannya masih tetap ada.

“Selamat pagi Fany-ah ayolah bangun sudah pagi”

Setelah aku menyuruhnya bangun, aku membuka tirai jendela agar sinar matahari masuk kekamarnya. Gadis itu masih terlelap dalam tidurnya, entah apa yang dimimpikannya.

“Ya! Fany-ah ayolah bangun kau tidak boleh melewatkan pagi secerah ini”

“Ok I’m wake up”

“Bagaimana kalau pagi ini kita jogging bersama?”

“Entahlah yul, aku merasa tidak ingin jogging hari ini”

“Ada apa denganmu? Biasanya kau tidak pernah menolak”

“Aku sedang bad mood”

Taeyeon POV

“Sangat cerah”

Aku membuka tirai jendela.

“Jam 6 pagi. Tidakklah buruk”

Aku pun duduk dikasurku, tidak berapa lama aku segera berdiri dan berlari keluar kamar.

“Hari ini aku harus berhasil, harus! Fighting Kim Taeyeon”

Saat aku sampai ditempat tujuanku, aku sangat kecewa karena hari ini tugasku gagal lagi seperti sebelum-sebelumnya. Kulihat dirinya sedang mengobrol asik dengan Yuri. Aku memutuskan untuk kembali kekamar.

“Annyeong Taeyeon”

Baru beberapa langkah aku menjauh dari kamarnya, dia memanggilku. Aku memutar balik tubuhku agar aku bisa melihatnya.

“Annyeong Fany. Maaf aku telat lagi”

“Nae gwaenchana”

Aku melihat Yuri sedang memperhatikanku dan Tiffany.

“Maaf mengganggu kalian. Aku akan pergi”

“Tunggu”

Tiffany memegang tanganku. Well aku menyukainya tetapi jika dia yang memegang tanganku rasanya tidak fair. Aku segera melepaskan tangannya, aku juga tidak ingin membuat Yuri patah hati.

“Kau mau kemana?”

“Menikmati pagi”

“Aku akan membuatkan coklat panas untukmu”

Tiffany pergi dari hadapanku. Kulihat Yuri juga keluar dari kamar Tiffany. Dia menghampiriku, memberikan senyum kepadaku. Seperti senyum yang dipaksakan. Aku berjalan menuju pintu keluar untuk bersiap-siap.

“Morning Taengoo”

“Morning Sica”

“Kau mau kemana?”

“Jalan-jalan di kota Seoul tidak buruk kan?”

“Tentu tidak. Apakah aku boleh ikut denganmu?”

“Sure”

Tidak berapa lama, Tiffany datang sambil membawa gelas.

“Tae ini untukmu. Annyeong Sica”

“Annyeong Fany”

Aku meminum segelas coklat panas dari Tiffany dan segera pergi bersama Jessica

———————————————————————————————————

“Taengoo”

“Nae?”

Aku dan Jessica sampai di Seoul Tower.

“Kau boleh menganggapku gila Tae tetapi tidak untukku”

Aku mencoba mencerna kata-katanya.

“Taeyeon-ah saranghae”

Deg
Tiba-tiba jantungku berdegup kencang saat Jessica mengatakan itu padaku. Apakah ini yang dinamakan cinta? Entahlah..

“Jessica saranghanda”

“Tidak. Kau tidak perlu membalasnya jika memang terpaksa”

“Aku serius”

Jessica hanya menatapku. Dan aku hanya mengangguk sambil tersenyum kepadanya.

Yoona POV

Saat aku memasuki kamarnya, kamarnya kosong. Dia pergi entah kemana. Aku mencoba ke balkon, itu tempat favoritnya setelah kamar.

“Ternyata kau disini”

Dia hanya tersenyum kearahku.

“Apakah kau sudah makan?”

Belum

“Hey apa yang sedang kau lakukan?”

“Membaca buku. Yuri oppa baru saja memberikan buku ini padaku”

Yuri? Dia selalu begitu. Merebut hati orang yang aku cintai.

“Ayolah makan”

“Shirreo! Aku belum menyelesaikan ceritanya”

“Kajja Hyunnie”

“Arraseo”

——————————————————————————————————-

Normal POV

“Ya! Yoona dimana semua snack ku?”

“Mian hyung, sudah kumakan tadi malam :D “

“Aish kau ini! Karena kau sudah menghabiskan semua snack ku kau harus menemaniku berbelanja”

“Iya tenang saja”

“Sooyoung-ah! Tolong buatkan aku ramyun”

“Kau bisa membuatnya sendiri Hyo -____-”

“Kau tau kan aku trauma akan hal kemaren”

#Flashback

Normal POV

Hyoyeon sedang membuatkan omelet untuk yang lainnya. Sooyoung juga membantu Hyoyeon.

“Aaaaaa”

“Ada apa?”

Sooyoung melihat tangan Hyoyeon terkena minyak panas.

“Aku akan membantumu. Tunggu sebentar!”

#End Flashback

“Tapi membuat ramyun tidak memerlukan minyak Hyo”

“Jebal Soo”

“Arra! -_____-”

“Aku pulang!”

Terdengar suara Taeyeon dari pintu keluar. Tiffany segera berlari menuju Taeyeon.

“Kau kembali dengan selamat Tae. Syukurlah”

Tiffany pun memeluk Taeyeon.

Jessica POV

Aku sangat bahagia hari ini.  Akhirnya statusku menjadi KEKASIH Taeyeon.

“Kau kembali dengan selamat Tae. Syukurlah”

Tiffany memeluk Taeyeon. Aku mengepalkan tanganku.

“Ya! Lepaskan dia!”

“Wae Jessie?”

“Dia”

Taeyeon mengisyaratkanku untuk diam. Untuk apa? Apakah dia tidak ingin memperluas hubungan kami? Itu membuatku sakit Tae!

“Baiklah ayo makan! Aku dan Sooyoung sudah membuatkan zoopa soup untuk kalian”

Sunny mengajak yang lainnya untuk makan.

————————————————————————————————————–

Setelah selesai makan, aku pergi ke rooftop  untuk menghapus memori yang tidak layak disimpan. 

“Kau mau kemana?”

Yuri menghalangiku untuk pergi.

“Bukan urusanmu”

Aku menepis tangannya untuk tidak menghalangiku.

“Aku akan ikut denganmu”

“Tidak perlu”

Yeah dia tetap mengikutiku.

Beberapa menit kemudian, aku sampai di rooftop.  Aku melihat Yuri dari sudut mataku.

“Untuk apa kau kesnin Sica?”

“Sudah kubilang bukan urusanmu! Kau boleh pergi”

“Bagaimana jika ada seseorang yang menculikmu atau melukaimu di atap sini?”

“Memangnya kau peduli?”

“Setidaknya kau sahabatku”

Kali ini aku tidak memperdulikannya. Aku kesini untuk menenangkan pikiranku. Bukan untuk bertengkar dengan Yuri.

“Sica mengapa kau menangis?”

Yuri memegang kedua pundakku dari belakang.

“Aku ingin bercerita denganmu Yul”

“Tentu saja. Ceritakanlah”

“Aku dan Taeyeon baru saja memiliki hubungan yang sangat penting”

“Jinjjayo?”

Aku hanya mengangguk sambil sesekali menyeka air mataku.

“Tetapi saat ini Taeyeon tidak ingin memberitahu kalian semua. Dan tadi pagi Tiffany memeluk Taeyeon, itu membuatku merasakan sakit yang amat sangat Yul”

“Kau tahu. Setiap hari aku juga merasakan hal yang sakit dihatiku. Tetapi aku berusaha untuk bersabar”

“Kau namja Yul”

“Aku tidak perduli akan hal itu Sica. Inilah hidup”

“Aku akan berusaha Yul. Do’a kan aku saja”

“Kalau kau ingin bercerita, berceritalah kepadaku. Aku akan selalu mendengarkan ceritamu”

“Nae. Gomawo Yul”

————————————————————————————————————

Normal POV

Hari telah berganti. Taeyeon dan Jessica masih menyembunyikan hubungan mereka berdua. Kali ini Yuri sudah mengetahui hubungan yang dimilik Taeyeon dan Jessica. Tetapi hanya Yuri, tidak yang lain.

“Yorobeun ayo makan!”

Sooyoung sudah menyiapkan lasagna diatas meja makan. Jessica sengaja duduk menjauh dari Taeyeon. Sedangkan Taeyeon bingung mengapa Jessica bersikap seperti itu. Apalagi dari tadi Jessica tidak menunjukan senyumnya kepada Taeyeon.

—————————————————————————————————————-

Setelah selesai sarapan. Semuanya berkumpul diruang tengah.

“Hey, 3 minggu lagi kita sudah merayakan natal”

“Yeah tapi setelah kita merayakan natal aku tidak ingin merayakan tahun baru”

“Wae? Kenapa Taeng?”

“Kau tahukan eomma ku meninggal saat tahun baru? Jika aku merayakan tahun baru itu sama saja aku berbahagia saat eommaku pergi”

“Arraseo”

————————————————————————————————————–

Taeyeon POV

Hubunganku dan Jessica sudah berjalan 2 minggu. Kali ini aku ingin mengajaknya pergi ke sebuah kafe. Aku meneleponnya.

“Sica”

“Nae?”

“Aku mau mengajakmu ke kafe. Bagaimana apakah kau mau?”

“Tentu saja”

“Aku akan kekamarmu”

Setelah aku menutup perbincanganku dengan Jessica, aku mengambil kunci mobil dan berjalan keluar menuju kamar Jessica.

“Sica”

Aku langsung memasuki kamarnya.

“Kau cepat sekali”

“Yeah kamar kita bersebelahan bukan?”

“Kau benar ‘-’ “

“Ayo”

Aku dan Jessica keluar.

“Hyo aku pergi”

“Nae”

————————————————————————————————————

Aku dan Jessica sampai disebuah kafe.

“Kau mau memesan apa Tae?”

“Aku sama denganmu saja”

“Arra. Aku akan kesana”

Jessica pergi menuju sebuah kasir untuk memesan beberapa kopi. Mungkin dia juga akan memesan beberapa kue.

Tiffany POV

Saat ini aku sedang pergi bersama Yuri. Setelah berbelanja di mall, aku menyuruhnya untuk mentraktirku di kafe :D  

“Kita akan pergi ke kafe mana Fany?”

“Up to you”

“Maksudmu?”

Well, Yuri can’t talk english.

“Terserah padamu”

“Baiklah”

————————————————————————————————————-

Aku dan Yuri sampai disebuah kafe. Tadi saat Yuri sedang memarkirkan mobilnya, aku melihat mobil Taeyeon. Tapi untuk apa dia kesini? Bersama siapa dia pergi? Biasanya dia akan mengajakku.

“Fany, aku mau pesan kopi dulu, kau tunggu disini saja ya”

Aku hanya tersenyum kepadanya. Ini kesempatanku untuk mencoba mencari apakah Taeyeon ada disini atau tidak. Yeah aku menemukannya tetapi aku tidak langsung menyebut namanya, karena dia sedang melakuka adegan ciuman bersama seorang yeoja.

“Kim Taeyeon”

Aku memanggilnya dengan suara lirih dan pelan. Dia memberhentikan adegannya itu dan melihat kearahku. Yeoja itu Jessica.

“Fany”

“Kau”

Aku menjauh darinya.

“Fany ini kopinya”

Yuri datang kepadaku, aku mengambil satu kopi darinya dan aku berjalan mendekat kearah Taeyeon.

“Kau! Kau memutuskanku hanya untuk menerima cintanya?”

Taeyeon berdiri untuk menyamai tinggiku dan dia.

“Bukan seperti itu. Aku juga tidak tahu kalau akhirnya akan seperti ini”

Aku melemparkan segelas kopi yang kupegang kearahnya.

“Stop it Fany!”

Jessica ikut berdiri. Beruntung pengunjung kafe ini hanya kami ber-4.

“Kajja Yul kita pergi”

“Nae”

———————————————————————————————————————

“Kau tahu kan aku sangat mencintainya?”

“Iya Fany aku mengerti perasaanmu”

Yuri menenangkanku dikamarnya.

“Bahkan saat ini yang menjadi kekasihnya Jessica!”

Yuri terus memberikanku tissue.

“Bersabarlah Fany. Percayalah jika memang Taeyeon adalah takdirmu, maka dia akan kembali kepadamu”

“Nae Yul, aku setuju denganmu”

Taeyeon POV

“Sudahlah Tae buang itu jauh-jauh”

Aku dan Jessica sekarang berada di Seoul Tower. Ini tempat favoritku dan dia.

“Baiklah. Sica diseberang sana ada kedai ice cream apakah kau mau?”

“Tentu saja”

“Kau tunggu disini saja biar aku yang menyebrangi jalan itu”

Aku berdiri di trotoar untuk menunggu lampu merah menyala. Setelah lampu merah sudah menyala, aku berjalan hati-hati diatas zebra cross.

“Kim Taeyeon awas!”

Aku berhenti sebentar dan menengok kebelakang untuk menanyakan apa maksud Jessica berbicara seperti itu. Tidak berapa lama ada sebuah benda keras yang mengenai tubuhku.

Jessica POV

Taeyeon berjalan diatas zebra cross. Aku melihat sebuah mobil melaju dengan kencang menuju Taeyeon.

“Kim Taeyeon awas!”

Taeyeon berhenti ditengah zebra cross dan melihatku. Dan YEP Taeyeon tertabrak oleh mobil kurang ajar itu. Aku segera berlari menuju Taeyeon, segera aku menaruh kepalanya di pahaku.

“Kim Taeyeon sadarlah!”

Kepalanya dipenuhi oleh darah, begitu juga tangan dan kakinya.

“Cepat bantu dia!”

Aku mendengar seseorang sedang mencari bantuan dibelakangku.

“Tolong taruh dia dimobilnya, biar aku saja yang membawanya kerumah sakit”

Pakaianku juga dipenuhi darah, aku menangis tak henti-hentinya.

———————————————————————————————————

“Suster tolong taruh dia di UGD”

Seseorang dokter menyuruh suster untuk mendorong bed milik Taeyeon.

“Dokter tolong rawat dia”

“Baiklah. Kami akan berusaha”

Dokter itu memasuki ruang UGD. Setelah beberapa menit aku menunggunya, dia keluar juga.

“Bisakah aku bicara padamu diruanganku?”

“Tentu”

Aku mengikuti dokter itu menuju ruangannya.

“Silahkan duduk”

Aku pun duduk dikursi yang berhadapan dengan kursi dokter itu. Dimeja dokter itu terpampang sebuah nama Kang Min-Soo.

“Tuan Kim mengalami gegar otak”

“Apakah itu akibat dari kecelakaan tadi?”

“Tentu”

“Lalu apa yang harus dilakukan?”

 ”Mungkin kita harus mengoperasinya. Dia juga mengalam tumor glioblastoma”

Aku mengernyitkan dahiku.

“Tumor glioblastoma adalah tumor yang menyerang otak. Itu termasuk tumor ganas”

“Baiklah lakukan apapun asal Taeyeon sembuh”

“Tentu”

“Kapan bisa dioperasi?”

“Saya rasa hari ini bisa”

“Baiklah”

Aku keluar dari ruangan dokter itu dan menelepon Hyoyeon.

“Hyo”

“Nae Sica?”

“Taeyeon..”

“Ada apa dengan Taeyeon?”

“Aku mohon segera datang ke rumah sakit”

“Baiklah. Kau ada dilantai berapa?”

“2″

Aku menutup teleponku.

Taeyeon POV

“Kim Taeyeon”

Aku mendengar sebuah suara yang memanggilku. Aku tidak tahu dimana aku sekarang.

“Nuguseyo?”

“Taeyeon-ah”

Aku menggerakan kepalaku menuju sumber suara itu. Aku mengenal suara itu.

“Eomma?”

Dia hanya tersenyum kepadaku.

“Mengapa eomma disini?”

Eommaku mendekatiku.

“Eomma hanya ingin menemuimu saja Tae”

“Dimana aku berada sekarang?”

“Ini surga”

“Mwo?! Aku sudah meninggalkan dunia?”

“Kau hanya sedang tertidur didunia”

“Berarti aku belum meninggalkan duniaku?”

“Tentu saja belum. Tapi kau harus bersabar”

“Bersabar untuk apa?”

“Bersabar untuk kembali ke dunia”

Aku hanya menganggukan kepalaku.

“Tae ada surat untukmu”

“Benarkah? Apakah ada seseorang yang bisa mengirimkan surat kepada orang yang berada di surga?”

“Surat itu berarti do’a”

“Ada yang mengirimkan do’a untukku?”

“Tentu saja. Kau laki-laki yang baik”

Aku membuka surat itu.

Taeyeeon-ah aku mohon padamu. Sadarlah dari komamu Tae. Aku sangat merindukanmu. Janganlah terlalu lama tidur Tae. Aku merindukan twamu, senyummu, dn semuanya yang berhubungan denganmu. Aku mohon bangun Tae..

“Eomma apakah itu surat dari Jessica?”

“Iya. Tae maaf eomma harus pergi. Tugas eomma untuk menemanimu sudah selesai”

“Tidak bisakah lebih lama lagi eomma?”

“Mianhae”

Tiba-tiba eomma ku menghilang. Aku mencoba berjalan menuju air terjun yang tidak jauh dihadapanku.

“Taeyeon-ah”

“Fany?”

Normal POV

Sudah berminggu-minggu Taeyeon berlum sadarkan diri.

“Kau! Ini semua gara-gara kau! Gara-gara kau menumpahkan segelas kopi padanya! Enyahlah dari hadapanku!”

“Mianhae Jessie. Aku tidak akan mengulanginya lagi”

“Alasan semua orang yang bersalah selalu itu! Tidak pernah berubah! Pergi kau!”

“Sica jangan terlalu terbawa emosi”

Yuri menenangkan Jessica.

“Tapi dia sangat bersalah!”

PLAKK

Jessica menampar Tiffany.

“Sica hentikan itu!”

Sunny melerai keduanya.

“Tiffany sebaiknya kau pergi dulu. Jessica sedang emosi”

Sooyoung berbisik kepada Tiffany sedangkan Tiffany hanya mengangguk.

Taeyeon POV

“Fany?”

“Aku ingin memberikan ini padamu”

Tiffany memberikan sebuah karton berbentuk hati dan berwarna merah.

“Tiffany aku mohon jangan pergi!”

Normal POV

“Baiklah jika itu membuatmu lebih baik. Aku pergi”

“Tiffany aku mohon jangan pergi!”

Semua yang ada disekitar bed rest Taeyeon terkejut termasuk Tiffany. Taeyeon mengatakan itu padahal dia belum sadar dari komanya.

“Tae?”

TO BE CONTINUED….

Mian ceritanya pendek :D 
Baru pertama kali nulis di blog :D

10 Comments

Filed under Uncategorized

True Love

Image

 

 

Title                      : True Love

Author                  : LockSmith

Main Cast            : Kim Taeyeon, Tiffany Hwang, Jessica Jung

Support                : Member SNSD

Genre                   : Gender bender, drama, romance 

 

 

Yuri POV

Pagi yang cerah dimana jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Saat ini yang harus aku lakukakan adalah membangunkan seseorang yang berarti dalam hidupku.

“Semoga kau belum bangun”

Aku memasuki sebuah kamar yang masih sangat sunyi.

“Pasti dia belum bangun, hari ini adalah hari yang beruntung bagiku”

Aku membuka pintu kamar itu lalu aku mencari dimana tombol lampu, setelah aku menemukannya langsung kunyalakan tombol itu, Kulihat seorang gadis masih tertidur pulas diranjangnya. Bahkan saat dia tertidur kecantikannya masih tetap ada.

“Selamat pagi Fany-ah ayolah bangun sudah pagi”

Setelah aku menyuruhnya bangun, aku membuka tirai jendela agar sinar matahari masuk kekamarnya. Gadis itu masih terlelap dalam tidurnya, entah apa yang dimimpikannya.

“Ya! Fany-ah ayolah bangun kau tidak boleh melewatkan pagi secerah ini”

“Ok I’m wake up”

“Bagaimana kalau pagi ini kita jogging bersama?”

“Entahlah yul, aku merasa tidak ingin jogging hari ini”

“Ada apa denganmu? Biasanya kau tidak pernah menolak”

“Aku sedang bad mood”

 

Taeyeon POV

“Sangat cerah”

Aku membuka tirai jendela.

“Jam 6 pagi. Tidakklah buruk”

Aku pun duduk dikasurku, tidak berapa lama aku segera berdiri dan berlari keluar kamar.

“Hari ini aku harus berhasil, harus! Fighting Kim Taeyeon”

Saat aku sampai ditempat tujuanku, aku sangat kecewa karena hari ini tugasku gagal lagi seperti sebelum-sebelumnya. Kulihat dirinya sedang mengobrol asik dengan Yuri. Aku memutuskan untuk kembali kekamar.

“Annyeong Taeyeon”

Baru beberapa langkah aku menjauh dari kamarnya, dia memanggilku. Aku memutar balik tubuhku agar aku bisa melihatnya.

“Annyeong Fany. Maaf aku telat lagi”

“Nae gwaenchana”

Aku melihat Yuri sedang memperhatikanku dan Tiffany.

“Maaf mengganggu kalian. Aku akan pergi”

“Tunggu”

Tiffany memegang tanganku. Well aku menyukainya tetapi jika dia yang memegang tanganku rasanya tidak fair. Aku segera melepaskan tangannya, aku juga tidak ingin membuat Yuri patah hati.

“Kau mau kemana?”

“Menikmati pagi”

“Aku akan membuatkan coklat panas untukmu”

Tiffany pergi dari hadapanku. Kulihat Yuri juga keluar dari kamar Tiffany. Dia menghampiriku, memberikan senyum kepadaku. Seperti senyum yang dipaksakan. Aku berjalan menuju pintu keluar untuk bersiap-siap.

“Morning Taengoo”

“Morning Sica”

“Kau mau kemana?”

“Jalan-jalan di kota Seoul tidak buruk kan?”

“Tentu tidak. Apakah aku boleh ikut denganmu?”

“Sure”

Tidak berapa lama, Tiffany datang sambil membawa gelas.

“Tae ini untukmu. Annyeong Sica”

“Annyeong Fany”

Aku meminum segelas coklat panas dari Tiffany dan segera pergi bersama Jessica

 

———————————————————————————————————

 

“Taengoo”

“Nae?”

Aku dan Jessica sampai di Seoul Tower.

“Kau boleh menganggapku gila Tae tetapi tidak untukku”

Aku mencoba mencerna kata-katanya.

“Taeyeon-ah saranghae”

Deg
Tiba-tiba jantungku berdegup kencang saat Jessica mengatakan itu padaku. Apakah ini yang dinamakan cinta? Entahlah..

“Jessica saranghanda”

“Tidak. Kau tidak perlu membalasnya jika memang terpaksa”

“Aku serius”

Jessica hanya menatapku. Dan aku hanya mengangguk sambil tersenyum kepadanya.

 

Yoona POV

Saat aku memasuki kamarnya, kamarnya kosong. Dia pergi entah kemana. Aku mencoba ke balkon, itu tempat favoritnya setelah kamar.

“Ternyata kau disini”

Dia hanya tersenyum kearahku.

“Apakah kau sudah makan?”

“Belum”

“Hey apa yang sedang kau lakukan?”

“Membaca buku. Yuri oppa baru saja memberikan buku ini padaku”

Yuri? Dia selalu begitu. Merebut hati orang yang aku cintai.

“Ayolah makan”

“Shirreo! Aku belum menyelesaikan ceritanya”

“Kajja Hyunnie”

“Arraseo”

——————————————————————————————————-

 

Normal POV

“Ya! Yoona dimana semua snack ku?”

“Mian hyung, sudah kumakan tadi malam :D “

“Aish kau ini! Karena kau sudah menghabiskan semua snack ku kau harus menemaniku berbelanja”

“Iya tenang saja”

“Sooyoung-ah! Tolong buatkan aku ramyun”

“Kau bisa membuatnya sendiri Hyo -____-”

“Kau tau kan aku trauma akan hal kemaren”

 

#Flashback

Normal POV

Hyoyeon sedang membuatkan omelet untuk yang lainnya. Sooyoung juga membantu Hyoyeon.

“Aaaaaa”

“Ada apa?”

Sooyoung melihat tangan Hyoyeon terkena minyak panas.

“Aku akan membantumu. Tunggu sebentar!”

 

#End Flashback

“Tapi membuat ramyun tidak memerlukan minyak Hyo”

“Jebal Soo”

“Arra! -_____-”

“Aku pulang!”

Terdengar suara Taeyeon dari pintu keluar. Tiffany segera berlari menuju Taeyeon.

“Kau kembali dengan selamat Tae. Syukurlah”

Tiffany pun memeluk Taeyeon.

 

Jessica POV

Aku sangat bahagia hari ini.  Akhirnya statusku menjadi KEKASIH Taeyeon.

“Kau kembali dengan selamat Tae. Syukurlah”

Tiffany memeluk Taeyeon. Aku mengepalkan tanganku.

“Ya! Lepaskan dia!”

“Wae Jessie?”

“Dia”

Taeyeon mengisyaratkanku untuk diam. Untuk apa? Apakah dia tidak ingin memperluas hubungan kami? Itu membuatku sakit Tae!

“Baiklah ayo makan! Aku dan Sooyoung sudah membuatkan zoopa soup untuk kalian”

Sunny mengajak yang lainnya untuk makan.

————————————————————————————————————–

Setelah selesai makan, aku pergi ke rooftop  untuk menghapus memori yang tidak layak disimpan. 

“Kau mau kemana?”

Yuri menghalangiku untuk pergi.

“Bukan urusanmu”

Aku menepis tangannya untuk tidak menghalangiku.

“Aku akan ikut denganmu”

“Tidak perlu”

Yeah dia tetap mengikutiku.

Beberapa menit kemudian, aku sampai di rooftop.  Aku melihat Yuri dari sudut mataku.

“Untuk apa kau kesnin Sica?”

“Sudah kubilang bukan urusanmu! Kau boleh pergi”

“Bagaimana jika ada seseorang yang menculikmu atau melukaimu di atap sini?”

“Memangnya kau peduli?”

“Setidaknya kau sahabatku”

Kali ini aku tidak memperdulikannya. Aku kesini untuk menenangkan pikiranku. Bukan untuk bertengkar dengan Yuri.

“Sica mengapa kau menangis?”

Yuri memegang kedua pundakku dari belakang.

“Aku ingin bercerita denganmu Yul”

“Tentu saja. Ceritakanlah”

“Aku dan Taeyeon baru saja memiliki hubungan yang sangat penting”

“Jinjjayo?”

Aku hanya mengangguk sambil sesekali menyeka air mataku.

“Tetapi saat ini Taeyeon tidak ingin memberitahu kalian semua. Dan tadi pagi Tiffany memeluk Taeyeon, itu membuatku merasakan sakit yang amat sangat Yul”

“Kau tahu. Setiap hari aku juga merasakan hal yang sakit dihatiku. Tetapi aku berusaha untuk bersabar”

“Kau namja Yul”

“Aku tidak perduli akan hal itu Sica. Inilah hidup”

“Aku akan berusaha Yul. Do’a kan aku saja”

“Kalau kau ingin bercerita, berceritalah kepadaku. Aku akan selalu mendengarkan ceritamu”

“Nae. Gomawo Yul”

————————————————————————————————————

 

Normal POV

Hari telah berganti. Taeyeon dan Jessica masih menyembunyikan hubungan mereka berdua. Kali ini Yuri sudah mengetahui hubungan yang dimilik Taeyeon dan Jessica. Tetapi hanya Yuri, tidak yang lain.

“Yorobeun ayo makan!”

Sooyoung sudah menyiapkan lasagna diatas meja makan. Jessica sengaja duduk menjauh dari Taeyeon. Sedangkan Taeyeon bingung mengapa Jessica bersikap seperti itu. Apalagi dari tadi Jessica tidak menunjukan senyumnya kepada Taeyeon.

—————————————————————————————————————-

Setelah selesai sarapan. Semuanya berkumpul diruang tengah.

“Hey, 3 minggu lagi kita sudah merayakan natal”

“Yeah tapi setelah kita merayakan natal aku tidak ingin merayakan tahun baru”

“Wae? Kenapa Taeng?”

“Kau tahukan eomma ku meninggal saat tahun baru? Jika aku merayakan tahun baru itu sama saja aku berbahagia saat eommaku pergi”

“Arraseo”

————————————————————————————————————–

Taeyeon POV

Hubunganku dan Jessica sudah berjalan 2 minggu. Kali ini aku ingin mengajaknya pergi ke sebuah kafe. Aku meneleponnya.

“Sica”

“Nae?”

“Aku mau mengajakmu ke kafe. Bagaimana apakah kau mau?”

“Tentu saja”

“Aku akan kekamarmu”

Setelah aku menutup perbincanganku dengan Jessica, aku mengambil kunci mobil dan berjalan keluar menuju kamar Jessica.

“Sica”

Aku langsung memasuki kamarnya.

“Kau cepat sekali”

“Yeah kamar kita bersebelahan bukan?”

“Kau benar ‘-’ “

“Ayo”

Aku dan Jessica keluar.

“Hyo aku pergi”

“Nae”

————————————————————————————————————

Aku dan Jessica sampai disebuah kafe.

“Kau mau memesan apa Tae?”

“Aku sama denganmu saja”

“Arra. Aku akan kesana”

Jessica pergi menuju sebuah kasir untuk memesan beberapa kopi. Mungkin dia juga akan memesan beberapa kue.

 

Tiffany POV

Saat ini aku sedang pergi bersama Yuri. Setelah berbelanja di mall, aku menyuruhnya untuk mentraktirku di kafe :D  

“Kita akan pergi ke kafe mana Fany?”

“Up to you”

“Maksudmu?”

Well, Yuri can’t talk english.

“Terserah padamu”

“Baiklah”

————————————————————————————————————-

Aku dan Yuri sampai disebuah kafe. Tadi saat Yuri sedang memarkirkan mobilnya, aku melihat mobil Taeyeon. Tapi untuk apa dia kesini? Bersama siapa dia pergi? Biasanya dia akan mengajakku.

“Fany, aku mau pesan kopi dulu, kau tunggu disini saja ya”

Aku hanya tersenyum kepadanya. Ini kesempatanku untuk mencoba mencari apakah Taeyeon ada disini atau tidak. Yeah aku menemukannya tetapi aku tidak langsung menyebut namanya, karena dia sedang melakuka adegan ciuman bersama seorang yeoja.

“Kim Taeyeon”

Aku memanggilnya dengan suara lirih dan pelan. Dia memberhentikan adegannya itu dan melihat kearahku. Yeoja itu Jessica.

“Fany”

“Kau”

Aku menjauh darinya.

“Fany ini kopinya”

Yuri datang kepadaku, aku mengambil satu kopi darinya dan aku berjalan mendekat kearah Taeyeon.

“Kau! Kau memutuskanku hanya untuk menerima cintanya?”

Taeyeon berdiri untuk menyamai tinggiku dan dia.

“Bukan seperti itu. Aku juga tidak tahu kalau akhirnya akan seperti ini”

Aku melemparkan segelas kopi yang kupegang kearahnya.

“Stop it Fany!”

Jessica ikut berdiri. Beruntung pengunjung kafe ini hanya kami ber-4.

“Kajja Yul kita pergi”

“Nae”

———————————————————————————————————————

“Kau tahu kan aku sangat mencintainya?”

“Iya Fany aku mengerti perasaanmu”

Yuri menenangkanku dikamarnya.

“Bahkan saat ini yang menjadi kekasihnya Jessica!”

Yuri terus memberikanku tissue.

“Bersabarlah Fany. Percayalah jika memang Taeyeon adalah takdirmu, maka dia akan kembali kepadamu”

“Nae Yul, aku setuju denganmu”

 

Taeyeon POV

“Sudahlah Tae buang itu jauh-jauh”

Aku dan Jessica sekarang berada di Seoul Tower. Ini tempat favoritku dan dia.

“Baiklah. Sica diseberang sana ada kedai ice cream apakah kau mau?”

“Tentu saja”

“Kau tunggu disini saja biar aku yang menyebrangi jalan itu”

Aku berdiri di trotoar untuk menunggu lampu merah menyala. Setelah lampu merah sudah menyala, aku berjalan hati-hati diatas zebra cross.

“Kim Taeyeon awas!”

Aku berhenti sebentar dan menengok kebelakang untuk menanyakan apa maksud Jessica berbicara seperti itu. Tidak berapa lama ada sebuah benda keras yang mengenai tubuhku.

 

Jessica POV

Taeyeon berjalan diatas zebra cross. Aku melihat sebuah mobil melaju dengan kencang menuju Taeyeon.

“Kim Taeyeon awas!”

Taeyeon berhenti ditengah zebra cross dan melihatku. Dan YEP Taeyeon tertabrak oleh mobil kurang ajar itu. Aku segera berlari menuju Taeyeon, segera aku menaruh kepalanya di pahaku.

“Kim Taeyeon sadarlah!”

Kepalanya dipenuhi oleh darah, begitu juga tangan dan kakinya.

“Cepat bantu dia!”

Aku mendengar seseorang sedang mencari bantuan dibelakangku.

“Tolong taruh dia dimobilnya, biar aku saja yang membawanya kerumah sakit”

Pakaianku juga dipenuhi darah, aku menangis tak henti-hentinya.

———————————————————————————————————

“Suster tolong taruh dia di UGD”

Seseorang dokter menyuruh suster untuk mendorong bed milik Taeyeon.

“Dokter tolong rawat dia”

“Baiklah. Kami akan berusaha”

Dokter itu memasuki ruang UGD. Setelah beberapa menit aku menunggunya, dia keluar juga.

“Bisakah aku bicara padamu diruanganku?”

“Tentu”

Aku mengikuti dokter itu menuju ruangannya.

“Silahkan duduk”

Aku pun duduk dikursi yang berhadapan dengan kursi dokter itu. Dimeja dokter itu terpampang sebuah nama Kang Min-Soo.

“Tuan Kim mengalami gegar otak”

“Apakah itu akibat dari kecelakaan tadi?”

“Tentu”

“Lalu apa yang harus dilakukan?”

 ”Mungkin kita harus mengoperasinya. Dia juga mengalam tumor glioblastoma”

Aku mengernyitkan dahiku.

“Tumor glioblastoma adalah tumor yang menyerang otak. Itu termasuk tumor ganas”

“Baiklah lakukan apapun asal Taeyeon sembuh”

“Tentu”

“Kapan bisa dioperasi?”

“Saya rasa hari ini bisa”

“Baiklah”

Aku keluar dari ruangan dokter itu dan menelepon Hyoyeon.

“Hyo”

“Nae Sica?”

“Taeyeon..”

“Ada apa dengan Taeyeon?”

“Aku mohon segera datang ke rumah sakit”

“Baiklah. Kau ada dilantai berapa?”

“2″

Aku menutup teleponku.

 

Taeyeon POV

 

“Kim Taeyeon”

Aku mendengar sebuah suara yang memanggilku. Aku tidak tahu dimana aku sekarang.

“Nuguseyo?”

“Taeyeon-ah”

Aku menggerakan kepalaku menuju sumber suara itu. Aku mengenal suara itu.

“Eomma?”

Dia hanya tersenyum kepadaku.

“Mengapa eomma disini?”

Eommaku mendekatiku.

“Eomma hanya ingin menemuimu saja Tae”

“Dimana aku berada sekarang?”

“Ini surga”

“Mwo?! Aku sudah meninggalkan dunia?”

“Kau hanya sedang tertidur didunia”

“Berarti aku belum meninggalkan duniaku?”

“Tentu saja belum. Tapi kau harus bersabar”

“Bersabar untuk apa?”

“Bersabar untuk kembali ke dunia”

Aku hanya menganggukan kepalaku.

“Tae ada surat untukmu”

“Benarkah? Apakah ada seseorang yang bisa mengirimkan surat kepada orang yang berada di surga?”

“Surat itu berarti do’a”

“Ada yang mengirimkan do’a untukku?”

“Tentu saja. Kau laki-laki yang baik”

Aku membuka surat itu.

 

Taeyeeon-ah aku mohon padamu. Sadarlah dari komamu Tae. Aku sangat merindukanmu. Janganlah terlalu lama tidur Tae. Aku merindukan twamu, senyummu, dn semuanya yang berhubungan denganmu. Aku mohon bangun Tae..

 

“Eomma apakah itu surat dari Jessica?”

“Iya. Tae maaf eomma harus pergi. Tugas eomma untuk menemanimu sudah selesai”

“Tidak bisakah lebih lama lagi eomma?”

“Mianhae”

Tiba-tiba eomma ku menghilang. Aku mencoba berjalan menuju air terjun yang tidak jauh dihadapanku.

“Taeyeon-ah”

“Fany?”

 

Normal POV

Sudah berminggu-minggu Taeyeon berlum sadarkan diri.

“Kau! Ini semua gara-gara kau! Gara-gara kau menumpahkan segelas kopi padanya! Enyahlah dari hadapanku!”

“Mianhae Jessie. Aku tidak akan mengulanginya lagi”

“Alasan semua orang yang bersalah selalu itu! Tidak pernah berubah! Pergi kau!”

“Sica jangan terlalu terbawa emosi”

Yuri menenangkan Jessica.

“Tapi dia sangat bersalah!”

PLAKK

 

Jessica menampar Tiffany.

“Sica hentikan itu!”

Sunny melerai keduanya.

“Tiffany sebaiknya kau pergi dulu. Jessica sedang emosi”

Sooyoung berbisik kepada Tiffany sedangkan Tiffany hanya mengangguk.

 

Taeyeon POV

“Fany?”

“Aku ingin memberikan ini padamu”

Tiffany memberikan sebuah karton berbentuk hati dan berwarna merah.

“Tiffany aku mohon jangan pergi!”

 

Normal POV

“Baiklah jika itu membuatmu lebih baik. Aku pergi”

“Tiffany aku mohon jangan pergi!”

Semua yang ada disekitar bed rest Taeyeon terkejut termasuk Tiffany. Taeyeon mengatakan itu padahal dia belum sadar dari komanya.

“Tae?”

 

 

 

TO BE CONTINUED….

 

Mian ceritanya pendek :D 
Baru pertama kali nulis di blog :D

Leave a comment

Filed under Uncategorized

True Love

Image

Title                      : True Love

Author                  : LockSmith

Main Cast            : Kim Taeyeon, Tiffany Hwang, Jessica Jung

Support                : Member SNSD

Genre                   : Gender bender, drama, romance 

 

 

Yuri POV

Pagi yang cerah dimana jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Saat ini yang harus aku lakukakan adalah membangunkan seseorang yang berarti dalam hidupku.

“Semoga kau belum bangun”

Aku memasuki sebuah kamar yang masih sangat sunyi.

“Pasti dia belum bangun, hari ini adalah hari yang beruntung bagiku”

Aku membuka pintu kamar itu lalu aku mencari dimana tombol lampu, setelah aku menemukannya langsung kunyalakan tombol itu, Kulihat seorang gadis masih tertidur pulas diranjangnya. Bahkan saat dia tertidur kecantikannya masih tetap ada.

“Selamat pagi Fany-ah ayolah bangun sudah pagi”

Setelah aku menyuruhnya bangun, aku membuka tirai jendela agar sinar matahari masuk kekamarnya. Gadis itu masih terlelap dalam tidurnya, entah apa yang dimimpikannya.

“Ya! Fany-ah ayolah bangun kau tidak boleh melewatkan pagi secerah ini”

“Ok I’m wake up”

“Bagaimana kalau pagi ini kita jogging bersama?”

“Entahlah yul, aku merasa tidak ingin jogging hari ini”

“Ada apa denganmu? Biasanya kau tidak pernah menolak”

“Aku sedang bad mood”

 

Taeyeon POV

“Sangat cerah”

Aku membuka tirai jendela.

“Jam 6 pagi. Tidakklah buruk”

Aku pun duduk dikasurku, tidak berapa lama aku segera berdiri dan berlari keluar kamar.

“Hari ini aku harus berhasil, harus! Fighting Kim Taeyeon”

Saat aku sampai ditempat tujuanku, aku sangat kecewa karena hari ini tugasku gagal lagi seperti sebelum-sebelumnya. Kulihat dirinya sedang mengobrol asik dengan Yuri. Aku memutuskan untuk kembali kekamar.

“Annyeong Taeyeon”

Baru beberapa langkah aku menjauh dari kamarnya, dia memanggilku. Aku memutar balik tubuhku agar aku bisa melihatnya.

“Annyeong Fany. Maaf aku telat lagi”

“Nae gwaenchana”

Aku melihat Yuri sedang memperhatikanku dan Tiffany.

“Maaf mengganggu kalian. Aku akan pergi”

“Tunggu”

Tiffany memegang tanganku. Well aku menyukainya tetapi jika dia yang memegang tanganku rasanya tidak fair. Aku segera melepaskan tangannya, aku juga tidak ingin membuat Yuri patah hati.

“Kau mau kemana?”

“Menikmati pagi”

“Aku akan membuatkan coklat panas untukmu”

Tiffany pergi dari hadapanku. Kulihat Yuri juga keluar dari kamar Tiffany. Dia menghampiriku, memberikan senyum kepadaku. Seperti senyum yang dipaksakan. Aku berjalan menuju pintu keluar untuk bersiap-siap.

“Morning Taengoo”

“Morning Sica”

“Kau mau kemana?”

“Jalan-jalan di kota Seoul tidak buruk kan?”

“Tentu tidak. Apakah aku boleh ikut denganmu?”

“Sure”

Tidak berapa lama, Tiffany datang sambil membawa gelas.

“Tae ini untukmu. Annyeong Sica”

“Annyeong Fany”

Aku meminum segelas coklat panas dari Tiffany dan segera pergi bersama Jessica

 

———————————————————————————————————

 

“Taengoo”

“Nae?”

Aku dan Jessica sampai di Seoul Tower.

“Kau boleh menganggapku gila Tae tetapi tidak untukku”

Aku mencoba mencerna kata-katanya.

“Taeyeon-ah saranghae”

Deg
Tiba-tiba jantungku berdegup kencang saat Jessica mengatakan itu padaku. Apakah ini yang dinamakan cinta? Entahlah..

“Jessica saranghanda”

“Tidak. Kau tidak perlu membalasnya jika memang terpaksa”

“Aku serius”

Jessica hanya menatapku. Dan aku hanya mengangguk sambil tersenyum kepadanya.

 

Yoona POV

Saat aku memasuki kamarnya, kamarnya kosong. Dia pergi entah kemana. Aku mencoba ke balkon, itu tempat favoritnya setelah kamar.

“Ternyata kau disini”

Dia hanya tersenyum kearahku.

“Apakah kau sudah makan?”

“Belum”

“Hey apa yang sedang kau lakukan?”

“Membaca buku. Yuri oppa baru saja memberikan buku ini padaku”

Yuri? Dia selalu begitu. Merebut hati orang yang aku cintai.

“Ayolah makan”

“Shirreo! Aku belum menyelesaikan ceritanya”

“Kajja Hyunnie”

“Arraseo”

——————————————————————————————————-

 

Normal POV

“Ya! Yoona dimana semua snack ku?”

“Mian hyung, sudah kumakan tadi malam 😀 “

“Aish kau ini! Karena kau sudah menghabiskan semua snack ku kau harus menemaniku berbelanja”

“Iya tenang saja”

“Sooyoung-ah! Tolong buatkan aku ramyun”

“Kau bisa membuatnya sendiri Hyo -____-“

“Kau tau kan aku trauma akan hal kemaren”

 

#Flashback

Normal POV

Hyoyeon sedang membuatkan omelet untuk yang lainnya. Sooyoung juga membantu Hyoyeon.

“Aaaaaa”

“Ada apa?”

Sooyoung melihat tangan Hyoyeon terkena minyak panas.

“Aku akan membantumu. Tunggu sebentar!”

 

#End Flashback

“Tapi membuat ramyun tidak memerlukan minyak Hyo”

“Jebal Soo”

“Arra! -_____-“

“Aku pulang!”

Terdengar suara Taeyeon dari pintu keluar. Tiffany segera berlari menuju Taeyeon.

“Kau kembali dengan selamat Tae. Syukurlah”

Tiffany pun memeluk Taeyeon.

 

Jessica POV

Aku sangat bahagia hari ini.  Akhirnya statusku menjadi KEKASIH Taeyeon.

“Kau kembali dengan selamat Tae. Syukurlah”

Tiffany memeluk Taeyeon. Aku mengepalkan tanganku.

“Ya! Lepaskan dia!”

“Wae Jessie?”

“Dia”

Taeyeon mengisyaratkanku untuk diam. Untuk apa? Apakah dia tidak ingin memperluas hubungan kami? Itu membuatku sakit Tae!

“Baiklah ayo makan! Aku dan Sooyoung sudah membuatkan zoopa soup untuk kalian”

Sunny mengajak yang lainnya untuk makan.

————————————————————————————————————–

Setelah selesai makan, aku pergi ke rooftop  untuk menghapus memori yang tidak layak disimpan. 

“Kau mau kemana?”

Yuri menghalangiku untuk pergi.

“Bukan urusanmu”

Aku menepis tangannya untuk tidak menghalangiku.

“Aku akan ikut denganmu”

“Tidak perlu”

Yeah dia tetap mengikutiku.

Beberapa menit kemudian, aku sampai di rooftop.  Aku melihat Yuri dari sudut mataku.

“Untuk apa kau kesnin Sica?”

“Sudah kubilang bukan urusanmu! Kau boleh pergi”

“Bagaimana jika ada seseorang yang menculikmu atau melukaimu di atap sini?”

“Memangnya kau peduli?”

“Setidaknya kau sahabatku”

Kali ini aku tidak memperdulikannya. Aku kesini untuk menenangkan pikiranku. Bukan untuk bertengkar dengan Yuri.

“Sica mengapa kau menangis?”

Yuri memegang kedua pundakku dari belakang.

“Aku ingin bercerita denganmu Yul”

“Tentu saja. Ceritakanlah”

“Aku dan Taeyeon baru saja memiliki hubungan yang sangat penting”

“Jinjjayo?”

Aku hanya mengangguk sambil sesekali menyeka air mataku.

“Tetapi saat ini Taeyeon tidak ingin memberitahu kalian semua. Dan tadi pagi Tiffany memeluk Taeyeon, itu membuatku merasakan sakit yang amat sangat Yul”

“Kau tahu. Setiap hari aku juga merasakan hal yang sakit dihatiku. Tetapi aku berusaha untuk bersabar”

“Kau namja Yul”

“Aku tidak perduli akan hal itu Sica. Inilah hidup”

“Aku akan berusaha Yul. Do’a kan aku saja”

“Kalau kau ingin bercerita, berceritalah kepadaku. Aku akan selalu mendengarkan ceritamu”

“Nae. Gomawo Yul”

————————————————————————————————————

 

Normal POV

Hari telah berganti. Taeyeon dan Jessica masih menyembunyikan hubungan mereka berdua. Kali ini Yuri sudah mengetahui hubungan yang dimilik Taeyeon dan Jessica. Tetapi hanya Yuri, tidak yang lain.

“Yorobeun ayo makan!”

Sooyoung sudah menyiapkan lasagna diatas meja makan. Jessica sengaja duduk menjauh dari Taeyeon. Sedangkan Taeyeon bingung mengapa Jessica bersikap seperti itu. Apalagi dari tadi Jessica tidak menunjukan senyumnya kepada Taeyeon.

—————————————————————————————————————-

Setelah selesai sarapan. Semuanya berkumpul diruang tengah.

“Hey, 3 minggu lagi kita sudah merayakan natal”

“Yeah tapi setelah kita merayakan natal aku tidak ingin merayakan tahun baru”

“Wae? Kenapa Taeng?”

“Kau tahukan eomma ku meninggal saat tahun baru? Jika aku merayakan tahun baru itu sama saja aku berbahagia saat eommaku pergi”

“Arraseo”

————————————————————————————————————–

Taeyeon POV

Hubunganku dan Jessica sudah berjalan 2 minggu. Kali ini aku ingin mengajaknya pergi ke sebuah kafe. Aku meneleponnya.

“Sica”

“Nae?”

“Aku mau mengajakmu ke kafe. Bagaimana apakah kau mau?”

“Tentu saja”

“Aku akan kekamarmu”

Setelah aku menutup perbincanganku dengan Jessica, aku mengambil kunci mobil dan berjalan keluar menuju kamar Jessica.

“Sica”

Aku langsung memasuki kamarnya.

“Kau cepat sekali”

“Yeah kamar kita bersebelahan bukan?”

“Kau benar ‘-‘ “

“Ayo”

Aku dan Jessica keluar.

“Hyo aku pergi”

“Nae”

————————————————————————————————————

Aku dan Jessica sampai disebuah kafe.

“Kau mau memesan apa Tae?”

“Aku sama denganmu saja”

“Arra. Aku akan kesana”

Jessica pergi menuju sebuah kasir untuk memesan beberapa kopi. Mungkin dia juga akan memesan beberapa kue.

 

Tiffany POV

Saat ini aku sedang pergi bersama Yuri. Setelah berbelanja di mall, aku menyuruhnya untuk mentraktirku di kafe 😀 

“Kita akan pergi ke kafe mana Fany?”

“Up to you”

“Maksudmu?”

Well, Yuri can’t talk english.

“Terserah padamu”

“Baiklah”

————————————————————————————————————-

Aku dan Yuri sampai disebuah kafe. Tadi saat Yuri sedang memarkirkan mobilnya, aku melihat mobil Taeyeon. Tapi untuk apa dia kesini? Bersama siapa dia pergi? Biasanya dia akan mengajakku.

“Fany, aku mau pesan kopi dulu, kau tunggu disini saja ya”

Aku hanya tersenyum kepadanya. Ini kesempatanku untuk mencoba mencari apakah Taeyeon ada disini atau tidak. Yeah aku menemukannya tetapi aku tidak langsung menyebut namanya, karena dia sedang melakuka adegan ciuman bersama seorang yeoja.

“Kim Taeyeon”

Aku memanggilnya dengan suara lirih dan pelan. Dia memberhentikan adegannya itu dan melihat kearahku. Yeoja itu Jessica.

“Fany”

“Kau”

Aku menjauh darinya.

“Fany ini kopinya”

Yuri datang kepadaku, aku mengambil satu kopi darinya dan aku berjalan mendekat kearah Taeyeon.

“Kau! Kau memutuskanku hanya untuk menerima cintanya?”

Taeyeon berdiri untuk menyamai tinggiku dan dia.

“Bukan seperti itu. Aku juga tidak tahu kalau akhirnya akan seperti ini”

Aku melemparkan segelas kopi yang kupegang kearahnya.

“Stop it Fany!”

Jessica ikut berdiri. Beruntung pengunjung kafe ini hanya kami ber-4.

“Kajja Yul kita pergi”

“Nae”

———————————————————————————————————————

“Kau tahu kan aku sangat mencintainya?”

“Iya Fany aku mengerti perasaanmu”

Yuri menenangkanku dikamarnya.

“Bahkan saat ini yang menjadi kekasihnya Jessica!”

Yuri terus memberikanku tissue.

“Bersabarlah Fany. Percayalah jika memang Taeyeon adalah takdirmu, maka dia akan kembali kepadamu”

“Nae Yul, aku setuju denganmu”

 

Taeyeon POV

“Sudahlah Tae buang itu jauh-jauh”

Aku dan Jessica sekarang berada di Seoul Tower. Ini tempat favoritku dan dia.

“Baiklah. Sica diseberang sana ada kedai ice cream apakah kau mau?”

“Tentu saja”

“Kau tunggu disini saja biar aku yang menyebrangi jalan itu”

Aku berdiri di trotoar untuk menunggu lampu merah menyala. Setelah lampu merah sudah menyala, aku berjalan hati-hati diatas zebra cross.

“Kim Taeyeon awas!”

Aku berhenti sebentar dan menengok kebelakang untuk menanyakan apa maksud Jessica berbicara seperti itu. Tidak berapa lama ada sebuah benda keras yang mengenai tubuhku.

 

Jessica POV

Taeyeon berjalan diatas zebra cross. Aku melihat sebuah mobil melaju dengan kencang menuju Taeyeon.

“Kim Taeyeon awas!”

Taeyeon berhenti ditengah zebra cross dan melihatku. Dan YEP Taeyeon tertabrak oleh mobil kurang ajar itu. Aku segera berlari menuju Taeyeon, segera aku menaruh kepalanya di pahaku.

“Kim Taeyeon sadarlah!”

Kepalanya dipenuhi oleh darah, begitu juga tangan dan kakinya.

“Cepat bantu dia!”

Aku mendengar seseorang sedang mencari bantuan dibelakangku.

“Tolong taruh dia dimobilnya, biar aku saja yang membawanya kerumah sakit”

Pakaianku juga dipenuhi darah, aku menangis tak henti-hentinya.

———————————————————————————————————

“Suster tolong taruh dia di UGD”

Seseorang dokter menyuruh suster untuk mendorong bed milik Taeyeon.

“Dokter tolong rawat dia”

“Baiklah. Kami akan berusaha”

Dokter itu memasuki ruang UGD. Setelah beberapa menit aku menunggunya, dia keluar juga.

“Bisakah aku bicara padamu diruanganku?”

“Tentu”

Aku mengikuti dokter itu menuju ruangannya.

“Silahkan duduk”

Aku pun duduk dikursi yang berhadapan dengan kursi dokter itu. Dimeja dokter itu terpampang sebuah nama Kang Min-Soo.

“Tuan Kim mengalami gegar otak”

“Apakah itu akibat dari kecelakaan tadi?”

“Tentu”

“Lalu apa yang harus dilakukan?”

 “Mungkin kita harus mengoperasinya. Dia juga mengalam tumor glioblastoma”

Aku mengernyitkan dahiku.

“Tumor glioblastoma adalah tumor yang menyerang otak. Itu termasuk tumor ganas”

“Baiklah lakukan apapun asal Taeyeon sembuh”

“Tentu”

“Kapan bisa dioperasi?”

“Saya rasa hari ini bisa”

“Baiklah”

Aku keluar dari ruangan dokter itu dan menelepon Hyoyeon.

“Hyo”

“Nae Sica?”

“Taeyeon..”

“Ada apa dengan Taeyeon?”

“Aku mohon segera datang ke rumah sakit”

“Baiklah. Kau ada dilantai berapa?”

“2”

Aku menutup teleponku.

 

Taeyeon POV

 

“Kim Taeyeon”

Aku mendengar sebuah suara yang memanggilku. Aku tidak tahu dimana aku sekarang.

“Nuguseyo?”

“Taeyeon-ah”

Aku menggerakan kepalaku menuju sumber suara itu. Aku mengenal suara itu.

“Eomma?”

Dia hanya tersenyum kepadaku.

“Mengapa eomma disini?”

Eommaku mendekatiku.

“Eomma hanya ingin menemuimu saja Tae”

“Dimana aku berada sekarang?”

“Ini surga”

“Mwo?! Aku sudah meninggalkan dunia?”

“Kau hanya sedang tertidur didunia”

“Berarti aku belum meninggalkan duniaku?”

“Tentu saja belum. Tapi kau harus bersabar”

“Bersabar untuk apa?”

“Bersabar untuk kembali ke dunia”

Aku hanya menganggukan kepalaku.

“Tae ada surat untukmu”

“Benarkah? Apakah ada seseorang yang bisa mengirimkan surat kepada orang yang berada di surga?”

“Surat itu berarti do’a”

“Ada yang mengirimkan do’a untukku?”

“Tentu saja. Kau laki-laki yang baik”

Aku membuka surat itu.

 

Taeyeeon-ah aku mohon padamu. Sadarlah dari komamu Tae. Aku sangat merindukanmu. Janganlah terlalu lama tidur Tae. Aku merindukan twamu, senyummu, dn semuanya yang berhubungan denganmu. Aku mohon bangun Tae..

 

“Eomma apakah itu surat dari Jessica?”

“Iya. Tae maaf eomma harus pergi. Tugas eomma untuk menemanimu sudah selesai”

“Tidak bisakah lebih lama lagi eomma?”

“Mianhae”

Tiba-tiba eomma ku menghilang. Aku mencoba berjalan menuju air terjun yang tidak jauh dihadapanku.

“Taeyeon-ah”

“Fany?”

 

Normal POV

Sudah berminggu-minggu Taeyeon berlum sadarkan diri.

“Kau! Ini semua gara-gara kau! Gara-gara kau menumpahkan segelas kopi padanya! Enyahlah dari hadapanku!”

“Mianhae Jessie. Aku tidak akan mengulanginya lagi”

“Alasan semua orang yang bersalah selalu itu! Tidak pernah berubah! Pergi kau!”

“Sica jangan terlalu terbawa emosi”

Yuri menenangkan Jessica.

“Tapi dia sangat bersalah!”

PLAKK

 

Jessica menampar Tiffany.

“Sica hentikan itu!”

Sunny melerai keduanya.

“Tiffany sebaiknya kau pergi dulu. Jessica sedang emosi”

Sooyoung berbisik kepada Tiffany sedangkan Tiffany hanya mengangguk.

 

Taeyeon POV

“Fany?”

“Aku ingin memberikan ini padamu”

Tiffany memberikan sebuah karton berbentuk hati dan berwarna merah.

“Tiffany aku mohon jangan pergi!”

 

Normal POV

“Baiklah jika itu membuatmu lebih baik. Aku pergi”

“Tiffany aku mohon jangan pergi!”

Semua yang ada disekitar bed rest Taeyeon terkejut termasuk Tiffany. Taeyeon mengatakan itu padahal dia belum sadar dari komanya.

“Tae?”

 

 

 

TO BE CONTINUED….

 

Mian ceritanya pendek 😀
Baru pertama kali nulis di blog 😀

Leave a comment

Filed under Uncategorized